Jawabannyabegini, Allah kita adalah Allah yang Maha Tegas dan Konsekuen. Jika Allah mengampuni manusia begitu saja, maka aturan yang Allah buat tentu sangat mudah dipermainkan. Lagipula, jika terjadi demikian, maka Allah membuktikan diri-Nya tidak tegas dan tidak konsekuen sehingga bisa dipermainkan (Galatia 6:7). Lalu, apa hukuman atas dosa? Padapada saat sore hari ini kita akan membahas tentang Allah yang tidak berubah. Dia juga berjanji bahwa “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Ini adalah janji Allah yang tidak pernah berubah, sebab itu anda harus bahagia, anda tidak harus merasa kesepian karena Dia akan Misalnya Al-Qur’an mengkategorikan perbuatan meninggalkan salat sebagai salah satu karakteristik orang kafir. Mari kita baca makna firman Allah swt. berikut: (Ingatlah) pada hari ketika betis disingkap (yakni huru-hara di hari Kiamat) dan mereka diseru untuk bersujud. Namun, mereka tidak mampu. Pandangan mereka tertunduk dan diliputi kehinaan. Namun banyak dari kita pernah secara sengaja maupun tidak sengaja berbuat dosa. Akibat kita tidak menjaga kekudusan kita inilah yang mengakibatkan Roh Allah meninggalkan kita. Oleh karena itu, jika kita rindu Roh Kudus terus berkarya secara dahsyat dalam hidup kita, kita harus terus berjuang untuk menjaga kekudusan kita. Mari kita pangkas Dalamsegala keadaan Allah berjanji melindungi dan memelihara hidup orang Kristen, karena Ia tidak akan pernah meninggalkan kita dan tidak akan pernah membiarkan kita. C. JANJI PENEGUHAN TUHAN Allah sediri tidak senang terhadap orang yang ragu-ragu dan Allah menghendaki, bahkan Allah menegaskannya sebagai sebuah perintah agar kita Pembahasan Perlu diketahui bahwa perbuatan yang tidak dikerjakan nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, ada beberapa kemungkinan kasus, sebagai berikut. Pertama: Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam meninggalkan suatu perbuatan, padahal ada sebab dan tuntutan untuk mengerjakannya di zaman beliau, dan tidak ada yang menghalangi beliau untuk Merekapunya prinsip bahwa Allah adalah Tuhan yang tidak akan pernah mengecewakan, Dia akan menolong tepat pada waktunya. Selama kita punya prinsip yang teguh di dalam iman kita, Allah tidak akan pernah mempermalukan anak-anakNya yang berharap kepadaNya. BANGKIT : Artinya bangkit adalah berbuat sesuatu yang baik : Bagi kita. 3 Tidak paham besarnya pahala suatu ibadah. Penyebab berikutnya mengapa seseorang malas beribadah, adalah karena tidak paham tentang betapa besarnya pahala yang didapat karena suatu ibadah. Ilmu agama yang minim mengenai ibadah membuat mereka malas beribadah. Sebaliknya, apabila ia tahu tentang pahala besar yang didapat dari beribadah, maka Bagaimanadengan kerja keras kita untuk Yehuwa? Allah kita selalu menghargai dan tidak pernah melupakan upaya kita yang sungguh-sungguh untuk melayani-Nya. Kalaupun kita tidak bisa lagi melayani Dia seperti dulu akibat masalah kesehatan, Yehuwa tidak akan meninggalkan kita. —Ibr 6:10. TONTONLAH VIDEO YEHUWA TIDAK AKAN LUPA. Allahberikan kepada kita kekuatan untuk hidup di muka bumi ini. Semua itu merupakan pemberian dari Allah kepada hamba-hambaNya sebagai bukti Allah tidak pernah lupakan kita. Jika anda merasakan manusia di dunia ini tidak peduli akan anda, jika anda merasakan bahawa mereka boleh meninggalkan anda pada bila-bila masa – berbeza dengan y2i4. Assalamualaikum. Hi semua. Aku menulis ni tidak tahu lah akan disiarkan atau tidak. But at least, ini sahaja medium yang aku rasa aku boleh menulis. Actually, lama dulu aku selalu juga menulis dekat sini. Dan dulu hobi aku kalau ada waktu free memang menulis sahaja kerjanya. Cuma sekarang skill menulis aku dah hilang. Awkward sekali ya. Aku menulis casually je la. Anyways, aku tak ada apa nak cerita sangat pun. Kebelakangan ni rasa sunyi tu betul-betul mencengkam. So, tahun ni dah nak masuk bulan 6. Separuh tahun ni aku rasa banyak juga drama air mata. Aku 28 tahun. Sekarang tengah kerja dan almost dah nak habis master’s degree. Dah lepas fasa viva alhamdulillah. But it took me longer than 2 years. Sekarang ni fikiran aku selalu sangat melayang. Tahu tak, last aku ingat umur aku 22 tahun. What happened to 23, 24, 25, 26 and 27 years old of me? Sedar-sedar dah 28 tahun. Termenung fikir aku masih aku yang sama. Tak banyak berubah. Masih struggle kerja dalam retail area. Tahun ke tahun tu, hari ke hari banyak aku habiskan dengan anxious. Anxious dengan master study. Tesis tak ada progress, dilema nak quit atau nak habiskan, masalah dengan penyelia, most of the time I spent my time alone. Anxious pasal benda yang sama. Dan tiba-tiba dah 28 tahun. Bila scroll IG pula lagilah terasa. Banyak benda yang aku dah missed out. At this age, kawan-kawan ramai dah berkeluarga dan ada kerjaya sendiri. Nope, I don’t want to compare life aku dengan orang lain. Maksud aku, I’ve been living my life worrying sampai banyak benda aku dah terlepas. Masa berlalu macam tu je. Sedangkan hidup kita ni singkat. We only live once, so kenapa nak hidup dalam kerisauan? Dulu pernah baca buku The Power of Now. Tapi lama-lama dah tak apply pun untuk hidup in present tu. A few weeks ago, aku rasa hidup aku ni berada dalam titik terendah sekali. Aku tak tahu apa yang aku nak buat. Yang aku cuma boleh ungkapkan, adulting is hard. Susah sangat. Kenapa macam ni? Aku duduk atas sejadah lama. Aku doa. I had a very long conversation with Allah. Aku mengamuk kenapa Allah selalu biarkan aku sorang2. Tapi aku tak pernah ada suicidal thought, tahap aku cuma mengamuk je kenapa Allah tak ambil nyawa aku. Aku penat dah. The sweetness of Allah ni, Dia hantarkan kawan yang baik untuk aku. I know aku tak patut bersangka buruk dengan Allah. Tapi aku ni manusia yang mesti ada satu tahap kita akan lose hope. Seolah-olah hilang pengharapan. Lucky me aku jenis cepat sedar bila pertolongan Allah tu sampai. Untuk orang yang loner macam aku ni, yang tak ada siapa-siapa untuk aku bercakap hari-hari, I only have Allah. Bila fikir macam mana kalau suatu hari nanti aku hilang rasa kebergantungan kepada Allah tu? Takut sangat. Semoga Allah sentiasa letakkan kita semua di jalan yang lurus. Tahu tak semalam, aku tak boleh tidur sebab banyak sangat fikir. Tiba-tiba pukul 3 pagi hujan turun dengan lebat. For me, ketika hujan turun tu aku dapat rasa the existence of Allah. Aku suka hujan. Setiap kali hujan, aku dapat rasa Allah tu dekat. Walaupun Dia memang sentiasa dekat dengan kita, tapi benda tu kita tak nampak. Nak cakap baiknya Allah ni, Dia turunkan hujan untuk buatkan aku rasa Allah tengah pujuk aku, “You’re not alone, I’m here.”. You know, the sound of the rain? It healed me. Kita manusia kadang memang akan rasa lose hope. Jadi, setiap kali perasaan takut, risau, gelisah dan serabut tu datang, tukar perasaan tu jadi doa. Doa dekat Allah. Cerita apa yang kita rasa tu. Dan seterusnya berserah pada Allah. Seriously, Allah tu Maha Mendengar. Even kita tak cerita dalam doa pun Dia dah tahu dah. Dia cuma nak kita tadah tangan berharap kepada Dia. Dia cuma nak kita ni cari Dia. So, itu je aku nak luahkan. Walaupun banyak lagi aku nak cerita. Oh by the way, sekarang aku tengah serius mencari jodoh. Selama ni aku tak take serius sebab aku rasa aku tak layak untuk sesiapa. So I just want to focus on me. But, Allah make me believe that, I do deserve to get married too. Everyone deserves lah actually. After years aku tak pernah fall in love, and tahun ni jugak la di kala aku tengah stress siapkan tesis tu aku angau. Cumanya, aku fall in love dengan kawan sendiri. Masih one sided sebab aku takut nak approach. Please pray for me and may the dua goes back to you. Kalau tak berjaya, tengah berkira-kira cuba dating apps juga. Anyways, itu je lah korang. Aku doakan semua orang yang tengah baca ni, kalau korang tengah struggle dan susah hati, I believe everyone does, semoga Allah tunjukkan jalan keluar. Jangan lupa, turn your fears and worries into dua. Bye! – QWERT Bukan nama sebenar Hantar confession anda di sini -> “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Mat. 2820b Duka karena kehilangan Seorang gadis kecil yang kehilangan boneka kesayangannya biasanya akan menangis sedih. Bagi orang dewasa hal itu mungkin dianggap sepele, tapi bagi gadis kecil itu suatu masalah besar. Kehilangan sesuatu yang amat kita sayangi sungguh menyedihkan, saat orangtua kehilangan anak, istri kehilangan suami atau sebaliknya, saat ditinggal kekasih, kehilangan pekerjaan atau harta. Mengapa Engkau berdiam, Tuhan? Seperti anak minta tolong pada orangtuanya, kita pun sering berseru pada Bapa di Sorga mohon pertolonganNya. Namun, terkadang Tuhan seolah-olah berdiam diri. Doa yang kita panjatkan sepenuh hati seperti berlalu begitu saja tanpa jawaban. Anak kita yang sakit, tetap tidak sembuh. Tuhan seakan-akan meninggalkan kita dan tidak mau menolong. Kecewa, sedih, putus asa, dan marah kita berseru, “Tuhan, mengapa Engkau tidak peduli padaku? Bukankah aku selalu taat padaMu? Bukankah aku sudah melayaniMu dengan setia?” Bahkan raja Daud yang penuh urapan Tuhan pun menulis, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.” Maz. 222 Dimanakah Engkau? Seorang ibu menyaksikan anaknya berjuang melawan maut. Menangis, berdoa, berseru mohon pertolongan Tuhan, namun ajal tetap merenggut anak itu. Dalam deraian airmata, dia berbisik, “Dimanakah Engkau, Tuhan, ketika aku membutuhkanMu?” Seorang penginjil pergi ke Afrika. tapi hanya berhasil mengajak seorang anak kecil ikut Sekolah Minggu. Istrinya meninggal dunia. Penuh kemarahan dan kecewa, penginjil itu pulang ke negaranya. Membenci Tuhan dan hidup mabuk-mabukan. Saat berusia 70 tahun terbaring stroke, anaknya yang dibesarkan sahabatnya di Afrika, datang menjenguknya dan memberitahu bahwa anak kecil yang dulu ikut Sekolah Minggu, telah menjadi penginjil besar di Afrika dan memiliki puluhan ribu jemaat. Mendirikan banyak pos penginjilan, sekolah Alkitab, dan rumah sakit. Mendengar berita itu, penginjil tadi terhibur hatinya dan kembali menerima Yesus menjelang akhir hidupnya. Apakah Tuhan sungguh ada? Seorang wanita Kristen melayani di pedalaman Amerika Latin. Suatu hari desa itu diserbu gerombolan komunis. Wanita itu bersembunyi dan mohon perlindungan Tuhan, tapi dia ketahuan lalu diperkosa. Dengan sedih, kecewa, dan marah dia berkata, “Kini aku sadar Tuhan tidak ada sebab ternyata Dia tidak menolongku.” Lalu dia menjadi ateis. Bunda Teresa, seorang tokoh kemanusiaan, saat melihat penderitaan luar biasa yang dialami kaum miskin di Kalkuta, merasa tidak tahan lagi sehingga menulis dalam buku renungannya, “Tuhan, apakah Engkau sungguh-sungguh ada? Mengapa Kau biarkan semua penderitaan ini terjadi?” Belajar dari orang lain Saat menghadapi masalah yang menekan, iman bisa goyah. Tidak yakin lagi dengan kasih dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita. Namun marilah kita belajar dari pernyataan iman beberapa orang yang tetap memiliki iman teguh dalam Tuhan. Orang yang teguh imannya Di hadapan peti jenazah putranya, seorang ibu lain dengan sedih berkata, “Tuhan, Kau yang memberi, Kau yang mengambil. Kuserahkan anakku dalam lindungan kasihMu” Ibu itu amat kehilangan putranya, namun karena imannya yang teguh, dia mampu berkata seperti itu. Tiada hujatan, kemarahan, penuh kepasrahan, dan tanpa tuntutan. Dia tahu anaknya berada di tangan Allah yang penuh kasih sehingga dia tidak perlu larut dalam duka. Viktor Frankl seorang psikiater Yahudi tinggal di Austria. Ketika Nazi menyerbu negara itu, ia ditangkap dan dikirim ke kamp konsentrasi. Dia kehilangan istri yang sedang hamil, orangtua dan saudaranya. Dia amat menderita, namun tetap beriman pada Tuhan. Di kamp itu, dia menguatkan sesama tahanan. Dia dan temannya menolong tahanan lain dan membagikan roti jatahnya yang sedikit. Dalam penderitaan itu, iman dan kasihnya semakin nyata. Ketika bebas, dia berhasil meraih gelar doktor, menulis 150 buku dalam 15 bahasa, mendirikan Sekolah Psikoterapi Wina Ketiga. Pada usia 85 tahun menjadi profesor neurologi dan psikiatri dan menerima 29 gelar doktor kehormatan. Meninggal pada usia 92 tahun. Sungguh orang-orang yang amat teguh imannya Tokoh yang imannya teguh Ayub mengalami penderitaan luar biasa. Semua anaknya mati, harta habis, istri menegurnya, ia pun menderita penyakit. Tapi dia mampu berkata, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" Ayub 121 Stefanus bahkan dihukum rajam, tapi dalam kesakitannya, dia mampu berdoa, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.” Kis. 760 Tuhan tidak pernah tinggalkan Pada saat ini mungkin ada yang merasa sedih, kecewa, bahkan marah pada Tuhan karena Dia tidak segera memberi pertolongan. Ingatlah, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia pun sedang bersedih bersamamu. Bukalah hatimu menerima penghiburan Tuhan sehingga menyegarkan dan menguatkan kembali hatimu. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Dia selalu menyertai kita. Teguhkanlah imanmu. Amin. Yohannes Lie, Heartline, Jumat 14 Juni 2013GPdI Sukadana Baru, Joko Sulistiono, Minggu 25 September 2022